Kamis, 23 Mei 2013

Contoh Surat Lamaran Kerja

Contoh Surat Lamaran Kerja | Nah pada kesempatan kali ini, laower membagi informasi tentang contoh Contoh Surat Lamaran Kerja buat sahabat sahabat laower yang ingin  melamar pekerjaan di suatu perusahaan.
Contoh Surat Lamaran Kerja




Hal : Lamaran Pekerjaan



Kepada Yth.,
CV. Dwi Permata Bunda
Jl. Umar Bakri No 103 Jakarta
Di-
      Jakarta.


Dengan hormat,

Sesuai informasi yang saya terima dari Bapak Mansyur Sebagai Personalia PT. Dwi Permata Bunda, tentang penambahan tenaga di CV. Dwi Permata Bunda.

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini perkenankan saya mengajukan diri untuk bergabung serta menjadi tenaga di CV. Permata Bunda Berlian tersebut.


Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :

Nama                      :  ......................................
Tempat & tgl. lahir :  ......................................

Pendidikan Akhir    : ......................................

Alamat                     :  ......................................

Telepon (HP)           :  ......................................

e-mail                       :  ......................................

Status Perkawinan    :  ...................................... (single/nikah)

Saat ini saya bekerja di PT. Kroni, sebagai staf Pembukuan dan Perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang entri data keuangan dan perpajakan.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :

Daftar Riwayat Hidup.
Foto copy ijazah S-1.
Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
Pas foto terbaru.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.

Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.


Hormat saya,




............................

Kamis, 16 Mei 2013

Cerita Misteri, Demi Anak Kawin dengan Genderuwo

Cerita Misteri, Demi Anak Kawin dengan Genderuwo - Kisah misteri ini  menceritakan perjuangan ibu terhadap anaknya yang rela kawin dengan Genderowo. Nah bagaimana cerita misteri ini selanjutnya?, silakan baca cerita nya di bawah ini;

Cerita Misteri, Demi Anak Kawin dengan Genderuwo

Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan! Pepatah ini kiranya cukup pas untuk menggambarkan betapa kerasnya perjuangan Retno Kumala (46), si pemilik kisah Catatan Hitam kali ini. Demi masa depan kedua anaknya, ia nekad memilih jalan hidup yang mungkin sangat sulit dijelaskan dengan nalar. Ia rela kawin dengan genderuwo. Ini ia lakukan bukan semata-mata karena ia mendambakan hidup bahagia dengan limpahan harta dari suaminya yang berasal dari dunia gaib tersebut. Namun, sekali lagi, ia melakukannya demi masa depan kedua anaknya yang telah lama ditinggal pergi oleh ayahnya.

Tapi, bagaimana kenyataan selanjutnya yang harus ia hadapi? Kepada Pengasuh rubrik kesayangan ini Retno Kumala mengisahkan Catatan Hitam hidupnya itu secara lengkap. Selamat mengikuti…!

Kehidupan rumah tanggaku pada awalnya sangat bahagia. Suamiku, Warijo, seorang pria yang sangat bertanggungjawab. Ia juga ayah yang baik dan sangat menyayangi ketiga anaknya.

Suatu saat kami harus pindah dari Surabaya ke Palembang. Maklum saja, ketika itu Mas Warijo dimutasi ke kantor cabang perusahaan tempatnya bekerja dengan posisi dan jabatan, juga gaji yang tentu saja jauh lebih baik. Semula kami berharap akan mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia lagi di tempat baru ini, namun justeru di Kota Empek Empek inilah kepahitan itu berawal.

Ya, tragedi itu bermula dari vonis kanker otak terhadap anak ketiga kami Bambang Prihandoko, yang ketika itu baru berumur 3,5 tahun. Kenyataan ini sungguh memukul batinku, juga batin suamiku. Sejak si bungsu divonis mengidap kanker otak, kulihat Mas Warijo sering melamun seorang diri. Memang, dibanding kedua anaknya yang lain, Mas Warijo jauh lebih menyayangi si bungsu, sebab sejak bayi merah anak ini memang sering sakit-sakitan sehingga membutuhkan perhatian ekstra dari kami. Mungkin karena itulah tumbuh kasih sayang yang sangat besar dari kami berdua, terutama Mas Warijo yang pernah menyebut Bambang sebagai “anak yang akan memiliki banyak keajaiban,” sebab ketika aku mengandungnya Mas Warijo mengaku sering bermimpi ditemui seorang kakek bersorban putih mirip sosok wali, yang menitipkan anak padanya. Namun, mimpi hanyalah mimpi. Kenyataan tetap berbicara lain.

Meski biaya pengobatan si kecil ditanggung oleh Asuransi Kesehatan (ASKES) dari perusahaan tempat Mas Warijo bekerja, namun karena penyakit yang diderita oleh Bambang relatif langka dan sulit disembuhkan, maka usaha kami membawanya berobat ke berbagai rumah sakit ternama di Kota Palembang sepertinya hanya sia-sia saja. Bila sedang kumat si kecil Bambang sering jatuh pingsan, dan kami tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya membawanya ke rumah sakit untuk sekedar mendapatkan penangangan gawat darurat.

Kami hampir putus asa menghadapi keadaan si bungsu. Puncaknya, pada musim libur hari raya Idul Fitri di tahun 2005 silam, kami sekeluarga memutuskan mudik ke kampung halamanku di Wonogiri, Jawa Timur. Disamping ingin berlebaran bersama keluarga, rencananya kesempatan ini juga akan kami gunakan untuk mencari cara alternatif guna mengobati penyakit Bambang.

Manusia hanya bisa berencana, sedang Tuhan juga yang menentukan. Itulah yang terjadi. Seminggu setelah tinggal di rumah orang tuaku untuk menikmati liburan, dan sebelum sempat kami membawa Bambang berobat secara alternatif, ternyata Tuhan telah memanggilnya lebih dulu. Bambang menghembuskan nafas terakhirnya dalam gendongan ayahnya.

Kepahitan ini terjadi hanya 3 hari setelah hari raya Idul Fitri. Betapa berdukanya kami sekeluarga karena kepergian Bambang jatuh pada hari yang semestinya penuh dengan kabahagiaan. Apalagi malam harinya Bambang masih sehat dan bermain-main dengan kami. Baru menjelang subuh ia pingsan setelah lebih dulu kejang karena menahan sakit pada kepalanya, sampai akhirnya ia tak kuat lagi melawan rasa sakit itu.

Kepergian si bungsu sungguh merupakan kehilangan yang teramat besar bagi kami. Sebagai ibu yang merawatnya sejak masih dalam kandungan, sudah barang tentu sulit bagiku untuk mengikhlaskan kepergiannya. Mas Warijo pun sepertinya merasakan hal yang sama. Namun sebagai lelaki ia sudah pasti jauh lebih kuat jika dibandingkan denganku. Buktinya, walau masih dalam kedukaan, karena masa liburan yang sudah habis, maka itu setelah selamatan tujuh hari kepergian Bambang, Mas Warijo kembali ke Palembang untuk melakukan rutinitasnya sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan swasta. Sementara itu aku sendiri lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah orang tuaku. Demikian pula dengan kedua anakku yang ketika itu baru duduk di kelas satu dan dua SMP. Mereka tetap tinggal di Wonogiri, bahkan karena kedekatan dengan kakek dan neneknya kedua anakku ini memilih pindah sekolah.

Sejak kepergian si bungsu, hari-hari yang kulalui terasa sangat hampa. Berat pula bagiku untuk kembali ke Palembang mengingat kedua putra dan putriku juga enggan untuk menyusul ayahnya pulang ke sana. Kerana keadaan ini pada akhirnya aku pun lebih memilih tinggal di Wonogiri. Suamiku cukup mengerti dengan pilihanku ini. Ia tahu pasti kalau kondisi jiwaku masih sangat labil.

Lima bulan berlalu sejak kematian si bungsu, Mas Warijo masih rutin mengirimi kami uang untuk biaya hidup setiap bulannya. Di bulan ke 6 sesuatu yang tak pernah kuduga sebelumnya terjadilah. Kiriman uang dari Mas Warijo tak kunjung tiba sesuai jadwal biasanya. Mendapati kenyataan ini, kucoba menghungunginya lewat ponsel miliknya, tapi ternyata mailboks. Ketika kukontak lewat telepon kantor, pihak resepsionis malah mengatakan kalau Mas Warijo sudah mengundurkan diri sejak sebulan lalu.

Berita ini benar-benar membuatku pusing tujuh keliling. Mengapa Mas Warijo mengundurkan diri dari pekerjaan dengan tanpa terlebih dahulu meminta pendapatku, atau setidaknya memberitahuku? Apa yang telah terjadi dengannya? Mengapa ia begitu berani mengambil keputusan yang sedemikian gegabah? Apakah ia sudah mendapatkan pekerjaan lain yang jauh lebih menjanjikan?

Setumpuk pertanyaan itu tak pernah kudapatkan jawabannya, sebab sejak kuterima berita itu Mas Warijo seolah telah menghilang dari jagat raya ini. Tak pernah secuilpun kudengar kabar tentang dirinya. Berulang kali kuhubungi nomor ponselnya, namun yang kudengar hanya suara operator yang mengatakan bahwa nomor tersebut tak dapat dihubungi.

Betapa kecewa hatiku, sebab Mas Warijo pun sama sekali tak pernah mengontakku walau hanya sekejap saja.

Kemana perginya Mas Warijo? Tak ada seorang pun yang bisa menjawabnya. Ia telah pergi tanpa pesan. Meninggalkanku dengan dua orang anak yang masih membutuhkan biaya hidup yang sangat besar, terutama untuk pendidikannya.

Di tengah keputusasaan aku bertemu dengan sahabatku semasa SMA dulu. Sebut saja namanya Yulianah. Waktu itu aku sangat surpraise melihat keadaan Yulianah yang sepertinya sudah jadi orang sukses. Ia bisa nyetir sendiri mobilnya yang bagus dan sangat mewah menurutku. Tak hanya itu, ia juga sudah menyandang gelar sebagai seorang Hajjah, dan ia nampak cantik sekali dengan balutan busana muslimah.

Bagaimana ceritanya sampai kehidupan Yulianah bisa berubah dengan sedemikian drastis? Padahal, aku tahu persis bagaimana asal-usul sahabatku ini. Ia lahir dari keluarga petani yang sangat miskin. Bahkan sewaktu sekolah dulu ia sering menunggak SPP, dan kalau jajan di kantin sering kali aku yang mentraktirnya.

Melihat Yulianah yang sudah hidup senang, terus terang saja aku merasa sangat iri padanya. Sahabatku ini seolah-olah bisa membaca perasaanku. Buktinya, seminggu setelah bertemu dengannya, ia mengundangku datang ke rumahnya.

Ketika aku sampai di rumahnya, kekagumanku padanya semakin besar saja. Bagaimana tidak? Kulihat rumah Yulianah yang megah dan cukup mewah menurut ukuranku.

“Kemana suamimu, Yul?” tanyaku ketika itu saat melihat suasana rumah yang sepi.

Yuliana tersenyum sambil menyuguhkan cemilan di hadapanku. “Aku sudah 5 tahun menjanda, Ret!” katanya.

Mendengar jawabannya, aku merasa sedikit tak enak hati. Namun, Yulianah sepertinya tidak merisaukan pertanyaanku barusan. Nyatanya ia segera menyambung penjelasannya.

“Suamiku selingkuh, jadi kupikir mending bercerai saja. Lagi pula, sekarang ini keadaanku sudah cukup mapan. Karena itu meski mantan suamiku sering meminta ingin kembali, tapi dengan tegas selalu kutolak. Apalagi kedua anakku juga sudah besar. Mereka tidak pernah menanyakan Bapaknya. Ya, beginilah kehidupanku, dan aku merasa cukup bahagia meski tanpa suami. Oya, bagaimana keadaanmu rumah tanggamu, Retno?”

Karena ditodong pertanyaan seperti itu, akhirnya tanpa tedeng aling-aling kuceritakan bagaimana porak-porandanya keluargaku. Sebagai sahabat, sepertinya Yulianah sangat tersentuh mendengar ceritaku.

Ia berkata setelah menyimak ceritaku, “Aku ini tetap sahabatmu, Retno. Karena itu aku juga ingin melihat hidupmu bahagia. Masalahnya, apakah kau mau melakukan solusi yang akan kuberikan, dan apakah kau akan mempercayainya?”

“Seperti apa solusi yang kau tawarkan itu, Yul?” aku balik bertanya.

“Kau harus kawin dengan genderuwo!”

Betapa terkejutnya aku mendengar jawaban dari mulut mungil sahabatku ini. Bagaimana mungkin Yulianah yang sudah menyandang titel sebagai seorang Hajjah itu sampai tega hati menawarkan solusi sesat itu padaku?

Seolah bisa membaca keterkejutanku, Yulianah buru-buru menyambung ucapannya sambil tersenyum, “Kau jangan buru-buru berpikiran negatif! Kau pasti menyangka ini semacam pesugihan bukan? Sama sekali tidak, Retno! Menurutku ini halal. Kau akan dinikahkan dengan makhluk itu secara Islam. Selama kau menjadi isterinya, genderuwo itu akan menafkahimu secara lahir dan batin. Bila kau sudah merasa punya cukup modal, kau bisa bercerai dengannya. Dan yang paling penting, ritual ini tidak ada tumbal macam-macam. Asal kau tahu saja, aku bisa seperti ini juga kerana melakukan ritual itu. Setahun lalu aku minta cerai sebab aku sudah merasa punya cukup modal untuk berusaha sendiri. Genderuwo itu bersedia menceraikanku, dan sekarang hidupku tenang sebab aku juga bisa menjalankan ibadah.”

Setelah mendengar penjelasan Yulianah seperti itu, akupun mulai tertarik untuk mengikuti jejaknya. Terlebih lagi kehidupan saat itu memang sangat susah. Bapakku yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga sudah berhenti bekerja\ karena penyakit diabetes yang merongrong tubuhnya. Belum lagi aku juga harus memikirkan biaya sekolah dan masa depan kedua anakku. Walau bagaimana pun mereka harus terus sekolah dan kuliah sampai ke perguruan tinggi.

Dengan kedua alasan tersebut akhirnya aku meminta Yulianah untuk mengantarkanku ke rumah “orang pintar” yang katanya sudah biasa memandu ritual kawin dengan genderuwo itu.

Singkat cerita, Yulianah mempertemukanku dengan Ki Badrowi, sebetulah begitu, paranormal yang biasa mengawinkan manusia dengan genderuwo. Setelah mendengarkan penjelasan tentang keinginanku yang disampaikan oleh Yulianah, Ki Badrowi mengaku bersedia membantu. Namun aku diminta untuk mempersiapkan semua kelengkapannya, seperti Apel Jin dan berbagai sarana lain untuk selamatan ritual perkawinan itu nantinya. Yulianah bersedia membantuku menyaiaokan semua keperluan ini.

Benar juga kata Yulianah. Ritual perkawinan itu memang seperti halnya prosesi perkawinan dalam aturan hukum Islam. Artinya, ada saksi, penghulu, wali, pengantin, dan juga ijab kabul, bahkan juga mas kawin berupa cincin emas seberat 1 gram. Untuk wali langsung diwakilkan kepada Ki Badrowi, sebab ayahku memang tidak mungkin bisa dihadirkan. Jadi, dalam prosesi pernikahan itu Ki Badrowi bertindak sebagai wali sekaligus penghulunya.

Karena mempelai lelaki tak bisa dilihat oleh mataku, maka proses ijab kabul pun sangat janggal menurutku. Sama sekali tidak ada ucapan akad nikah, meski kemudian wali dan saksi langsung mengesahkannya.

Yang juga terasa aneh, setelah prosesi pernikahan selesai, Yulianah berbisik di telingaku, “Suamimu itu tampan sekali, Retno. Kau beruntung mendapatkannya!”

Tampan? Bagaimana mungkin Yulianah mengatakan ini padaku, padahal aku sama sekali tidak melihat keberadaan suamiku itu. Apakah memang Yulianah bisa melihat perwujudannya sehingga ia berkata demikian?

Aku tak tahu pasti. Yang jelas, aku meyakini kalau Yulianah hanya membohongiku. Buktinya, aku mengalami ketakutan yang teramat sangat ketika di malam Jum’at Kliwon itu suamiku gaibku datang dan ingin menjalankan kewajibannya di malam pertama. Memang, sesuai dengan pesan Ki Badrowi, malam pertamaku dengan suamiku yang genderuwo itu akan dimulai persis pada malam Jum’at Kliwon. Dan, menurut paranormal itu, setelah menjalankan kewajibannya di malam pertama, maka suamiku itu akan memberikan nafkah materinya berupa tumpukan uang dalam jumlah yang lebih dari mencukupi.

Persis di malam Jum’at itu kebetulan di kampung tempatku tinggal sedang ada orang hajatan dengan hiburan musik dangdut. Kedua anakku sejak sore sudah minta ditemani nonton. Karena ada niatan khusus, sudah tentu aku menyuruh mereka pergi nonton sendiri-sendiri. Yang tinggal di rumah ayahku yang terbaring sakit dan ibu yang selalu setia menemaninya.

Menjelang pukul 12 malam kedua anakku pulang, dan mereka tidur di kamar depan. Aku sendiri masih menunggu apa yang akan terjadi. Pintu kamar kukunci rapat-rapat, meski udara malam itu terasa sangat panas dan gerah.

Sesuai dengan pesan Ki Badrowi aku sudah berdandan cantik dengan pakaian yang diaromai oleh minyak khusus pemberian dukun itu, yang baunya cukup menyengat. Aku tak ubahnya seperti pengantin perempuan yang sedang menunggu kehadiran sang pengantin pria untuk menikmati bulan madu.

Menjelang pukul satu dinihari masih tetap tidak terjadi apa-apa. Akupun mulai lelah menunggu. Sambil menahan kantuk kurebahkan tubuhku di atas ranjang. Ketika rasa kantuk sudah mulai menggayuti pelupuk mataku, antara sadar dan tidak aku dikejutkan oleh sesuatu yang terjadi di dalam kamarku.

Aneh sekali, sosok bayangan hitam sepertinya tiba-tiba muncul dari balik dinding. Beberapa saat kemudian bayangan itu semakin mempertegas wujudnya. Ya, seorang lelaki tinggi besar, berbadan hitam dan licin berkilat. Dan yang sungguh aneh, dia sama sekali tidak mengenakan pakaian walau sehelai benang pun.

Siapakah lelaki tinggi besar ini? Apakah dia genderuwo yang telah sah menjadi suamiku? Mengapa sosoknya sedemikian menyeramkan? Padahal, Yulianah bilang suamiku ini sangat tampan. Apakah Yulianah benar-benar sudah membohongiku?

Berbagai pertanyaan itu mendera batinku. Kulihat lelaki bugil itu berdiri sambil memandangi tubuhku. Kemudian pelan-pelan ia menunduk dan tangannya menyentuh pipiku. Aku bergidik dan berusaha berontak, namun anehnya seketika itu tubuhku berubah sangat kaku seperti terpasung oleh suatu kekuatan gaib.

Dengan sangat ketakutan aku hanya bisa pasrah menghadapi sentuhan makhluk itu. Setelah ia menyentuh pipiku, lalu ia mengendus aroma rambutku yang tergerai, lalu hidung dan bibirnya menjelar di permukaan pipi, hidung, bibir dan daguku.

Sejekap kemudian, lelaki menyeramkan itu seperti kalap. Tangannya yang kekar melingkar di sekujur tubuhku, hingga membuat nafasku semakin sesak. Bibirnya melumat bibirku, dan sepasang kakinya yang licin mengkilat itu mengapit kedua belah kakiku dan berusaha mengangkangkannya.

“Tolooong…!!” Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Namun celakanya mulutku bagai tersumbat. Teriakanku hanya menggema di dalam rongga dadaku.

Tangan pria aneh itu semakin liar menggerayanghi tubuhku, sebelum akhirnya membuka bajuku dan melepaskan kain yang kupakai. Desah nafasnya yang memburu bagaikan sebuah kekuatan hipnotis yang membuatku hampir saja hilang kesadaran.

Tetapi, Tuhan menyayangiku. Dalam keadaan yang sangat kritis itu tiba-tiba saja mulutku berucap dengan lantang, “Astagfirullah…Allahu Akbar…Laa Khaula Walaa Kuwwata Illah Billah…!!”

Ya, sekali ini suara itu benar-benar keluar dari mulutku. Dan yang terjadi di hadapanku sungguh sebuah kenyataan yang sulit dimengerti.

Mendadak saja lelaki telanjang itu terpental dari atas tubuhku, sambil mengerang keras seperti seekor anjing yang terluka. Bersamaan dengan itu tubuhku yang semula kaku dapat digerakkan kembali. Spontan aku melompat dari tempat tidur sambil menjerit-jerit memuji kebesaran Allah.

“Laa Ilaaha Illallah…Allahu Akbar…Subhanallah…!”

Pujian-pujian itu keluar begitu saja dari mulutku, dengan suara yang lantang. Sama seperti kejadian semula, sosok makhluk itu mengubah wujudnya menjadi bayangan hitam lalu hilang seolah masuk ke dalam dinding.

Tak lama kemudian kedua anakku menggedor-gedor pintu sambil memanggil-manggil “mama”. Ketika pintu kubuka mereka langsung berhamburan memelukku dan langsung bertangisan.

“Apa yang terjadi, Ma?” tanya Angga, anak sulungku.

Aku hanya menggeleng-geleng sambil membiarkan air mataku mengalir deras membasahi sekujur wajahku. Sungguh aku tak kuasa menjelaskan semua ini kepada kedua anakku. Aku tak ingin melukai perasaan mereka. Aku tak ingin mereka menudingku telah melakukan kesesatan hanya karena tak tahan menanggung kesusahan hidup….

Siang setelah malamnya mengalami kejadian aneh tersebut, Yulianah datang menemuiku dan mengatakan kalau aku telah gagal dalam melakukan ritual.

“Biarlah kujalani kehidupan seperti ini, Yul! Aku tak ingin lagi melakukan ritual kawin dengan genderuwo itu,” kataku setelah mendengar penjelasan Yulianah.

Meski mengaku kecewa, namun Yulianah cukup mengerti dengan perasaanku. Sebagai sahabat, ia juga meminta agar aku tidak sungkan-sungkan meminta bantuan padanya bila aku memerlukannya. Namun sejujurnya, aku tak pernah berani meminjam uang kepada sahabatku ini walau dalam keadaan sesulit apapun. Ini semata-mata kulakukan karena aku takut sesuatu akan terjadi terhadap diriku.

Ketika kuputuskan mencurahkan kisah ini kepada Bung Prayoga Gemilang, tak terasa sudah hampir setengah tahun peristiwa itu berlalu. Walau begitu, aku masih mengalami perasaan traumatik, sebab bayangan lelaki alam gaib itu masih sering menghantuiku. Ia sering datang dalam mimpiku dan menagih malam pertamanya padaku.

Kenyataan tersebut sejujurnya membuat hidupku sangat tercekam. Karena itulah kumohon kepada Bung Prayoga agar memberikan doa atau amalan untuk menghilangkan keanehan ini. Dan aku juga ingin agar diberi kemudahan dalam mencari rezeki, sebab kini aku menjalankan usaha mengkreditkan barang kebutuhan rumah kepada para konsumen. Aku juga ingin Bung Prayoga menerawang jejak keberadaan suamiku. Semoga Bung Prayoga dapat memberikan solusi yang terbaik bagiku….

Tanggapan:

AMALAN DOA MAHA REZEKI

Pengalaman hidup Mbak merupakan pelajaran yang sangat berarti. Karenanya jangan pernah meningalkan untuk meminta perlindungan kepada Allah agar tidak tergelincir dan terhindar dari bujukan setan.

Ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan agar usaha kita selalu lancar, antara lain: Memperbanyak membaca istighfar, rajin bersedekah. Memperbanyak jalinan silaturahmi. Isthiqomah melaksanakan solat dhuha. Tawakal dari segala urusan, dan senantiasa meningkatkan kualitas takwa serta selalu berdoa.

Nah, pada kesempatan yang berbahagia ini saat akan ijazahkan khusus buat Mbak sebuah amalan yang disebut dalam Ilmu Hikmah sebagai Doa Maha Rezeki. Doa ini telah dibuktikan dan diamalkan oleh para auliya dan sholihin terdahulu dalam rangka untuk menarik rezki yang banyak lagi halal (tentunya dibarengi dengan usaha lahiriyah), serta dijauhkan dari segala macam bentuk kemiskinan dan kepapaan.

Cara mengamalkannya:

1. Malam hari setelah shalat Isya’ atau lebih baik lagi pada tengah malam, lakukanlah salat hajat 2 rakaat atau 4 rakaat.

2. Bacalah salawat nabi ini sebanyak 1000x: ASSHOLATU WASSALAMU ‘ALAIKA WA AALIKA YA SAYIDI,
YA ROSULALLAH, AGITSNI SARI’AN BI’IZZATILLAH.
(Artinya: Rahmat serta keselamatan semoga tetap uhtukmu dan keluargamu, wahai junjungan kami, wahai utusan Allah, tolonglah aku segera dengan kemuliaan Allah).

3. Setelah itu bacalah doa ini dengan penuh kekhusukan sebanyak 7 kali atau lebih (Sebaiknya hitungan ganjil, karena Allah menyukai yang ganjil): BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. ALLAAHUMMA ROBBANAA ANZIL ‘ALAINA MAA IDATAM MINAS SAMAAI TAKUUNA ‘IIDAN LI-AWWLAINAA WA AAKHIRINAA WA AAYATAN MINKA WARZUQNAA WA ANTA KHOIRUR ROOZIQIIN, ALLOOHUMMA IN KAANA
RIZQUNAA FIS SAMAA-I FA ANZILHU WA IN KAANA FIL MAAI WAL BAHRI FA ATHLFHU WA IN KAANA RIZQUNAA BA’IIDAN FAQORRIBHU WA INKAANA RIZQUNAA QOLIILAN FA AKTSIRHU WA IN KAANA RIZQUNAA
‘AASIRON FAYASSIRHU LANAA WALTANQULNAA ILAIHI HAITSU MAA KAANA BIFADHLIKA WUJUUDIKA WA-KAROMIKA BIROHMATIKA YAA ARHAMARROOHIMIIN.

(Artinya: “Ya, Tuhan kami, turunkanlah atas kami makanan dari langit di mana (makanan itu) menjadi hari raya bagi orang-orangyang mendahului dan mengakhiri kami, serta menjadi bukti dari-Mu. Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang memberi rezki. Ya, Allah, apabila rezki kami berada di atas langit maka turunkanlah ia untukkami; dan apabila berada diperut bumi maka keluarkanlah ia untuk kami; dan apabila berada di dalam air atau di dasar lautan maka munculkan-lah ia untuk kami; dan apabila rezki kami itu jauh, maka dekatkanlah; apabila rezki kami itu sedikit maka perbanyaklah; dan apabila rezki kami itu sulit, maka mudahkanlah untukkami. Dan hendaknyamemboyongkami kepada rezki tersebut di mana ia berada, dengan kemurahan dan kemuliaan-Mu serta rahmat-Mu w.ahai dzat yang paling penyayang).

Lakukanlah Amalan Doa Maha Rezeki ini setiap hari secara tekun dan rutin sampai Anda benar-benar mendapat pertolongan Allah. Doa ini juga baik diamalkan ketika Anda sudah sukses. Insya Allah Anda tidak akan kembali terpuruk dalam kesulitan ekonomi.

Demikian panduan amalan Doa Maha Rezeki, semoga Mbak senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah. Khusus mengenai suami, saran saya bertawakallah kepada Allah. Sepertinya sulit untuk berharap dia akan kembali. Semoga bermanfaat…!
(oleh:Prayoga Gemilang)

Minggu, 12 Mei 2013

Video Lucu Lagi Ngintip Celana Dalam

Video Lucu Lagi Ngintip Celana Dalam  | Udah pernah lihat video lucu ini Mas bro?, Video lucu ini mungkin uda banyak teman - teman blogger yang uda mempostingnya, namun pada kesempatan kali ini laower jugaberbagi video lucu nya buat mas bro semua.


Video Lucu Lagi Ngintip Celana Dalam

Dan Video Lucu Lagi Ngintip Celana Dalam ini hanya untuk menghibur mas bro saja.

Silakan lihat Video nya dibawah ini;

Selasa, 07 Mei 2013

Harga BlackBerry Mei 2013

Harga BlackBerry Mei 2013
Harga BlackBerry Mei 2013 | Di bulan mei 2013 ini laower kembali berbagi informasi buat mas broo semua tentang Daftar Harga BlackBerry Mei 2013 yang mungkin mas broo tunggu-tunggu.

jika Mas broo yang sudah pernah membaca daftar harga  diblog ini, tentunya mas broo uda tahu bahwa daftar harga BB di bawah ini hanya perbandingan harga saja, dikarnakan harga BB di setiap Daerah selalu berbeda.

   Tipe BlackBerry  

        Harga Baru       

      Harga Bekas      

Harga BlackBerry Bold 9790 Rp. 4.225.000 Rp. 3.500.000
Harga BlackBerry Bold 9700 Rp. 2.700.000 Rp. 2.750.000
Harga BlackBerry Bold 9650 Rp. 2.750.000 Rp. 2.150.000
Harga BlackBerry Bold Touch 9930 Rp. 4.550.000 Rp. -
Harga BlackBerry 8800 Rp. 750.000 Rp. -
Harga BlackBerry Tour 9630 Rp. 1.700.000 Rp. -
Harga BlackBerry Storm2 9520 Rp. 2.125.000 Rp. -
Harga BlackBerry Storm2 9550 Rp. 2.370.000 Rp. -
Harga BlackBerry Javelin 8900 Rp. 1.750.000 Rp. -
Harga BlackBerry Bold 9000 Rp. 1.400.000 Rp. -
Harga BlackBerry Storm 9500 Rp. 1.750.000 Rp. -
Harga BlackBerry Curve 8520 Gemini      Rp. 1.550.000 Rp. 1.250.000
Harga BlackBerry 8320 Rp. 850.000 Rp. -
Harga BlackBerry Curve 8310 Rp. 900.000 Rp. -
Harga BlackBerry Pearl 3G 9100 Rp. 1.925.000 Rp. -
Harga BlackBerry Pearl 3G 9105 Rp. 2.050.000 Rp. -
Harga BlackBerry Curve 3G 9300 Rp. 2.125.000 Rp. -
Harga BlackBerry Bold Touch 9900 Rp. 5.450.000 Rp. 4.850.000
Harga BlackBerry Torch 9860 Rp. 4.550.000 Rp. 3.900.000
Harga BlackBerry Torch 9850 Rp. 5.150.000 Rp. -
Harga BlackBerry Torch 9810 Rp. 4.950.000 Rp. 4.000.000
Harga BlackBerry Torch 9860 Rp. 4.450.000 Rp. 3.900.000
Harga BlackBerry Style 9670 Rp. 2.050.000 Rp. -
Harga BlackBerry Curve 9360 Rp. 3.150.000 Rp. 2.500.000
Harga BlackBerry Curve 9380 Rp. 3.175.000 Rp. 2.750.000
Harga BlackBerry 9780 Onyx 2 Rp. 3.525.000 Rp. 3.000.000
Harga BlackBerry 8820 Rp. - Rp. 200.000
Harga BlackBerry Curve 8530 (smart) Rp. 1.200.000 Rp. 850.000

Kamis, 02 Mei 2013

Harga HP Samsung Mei 2013

Harga HP Samsung Mei 2013

Harga HP Samsung Mei 2013 | Di awal bulan Mei 2013 ini? laower kembali berbagi informasi tentang Daftar Harga HP Samsung Bulan Mei 2013. Dan tabel harga di bawah ini Update dari Daftar Harga Hp Samsung April 2013 yang pernah saya posting di bulan yang lalu.

Bagi anda yang baru berkunjung di blog laower ini? Harga di bawah ini hanya perbandingan saja, berhubung harga hp samsung di setiap daerah selalu berubah.




TIPE HP SAMSUNG


                BARU          


           BEKAS         
Harga Samsung Galaxy S WiFi 4.0 Rp. 1.450.000,- 0.00
Harga Samsung Galaxy Y S5360 Rp. 1.125.000,- Rp. 875.000,-
Harga Samsung Galaxy Note Rp. 5.400.000,- Rp. 4.500.000,-
Harga Samsung P6200 Galaxy Tab 7 Plus Rp. 5.000.000,- 0.00
Harga Samsung I8510 Galaxy W Rp. 2.350.000,- Rp. 1.900.000,-
Harga Samsung S5610 Rp. 950.000,- Rp. 750.000,-
Harga Samsung Galaxy Nexus Rp. 3.875.000,- Rp. 3.200.000,-
Harga Samsung E1232B Rp. 350.000,- Rp. 235.000,-
Harga Samsung C3520 Rp. 635.000,- Rp. 450.000,-
Harga Samsung Champ Neo Duos C3262 Rp. 600.000,- 0.00
Harga Samsung GC100 Galaxy Camera Rp. 5.499.000,- 0.00
Harga Samsung Chat S3570 Rp. 825.000,- 0.00
Harga Samsung B3310 0.00 Rp. 450.000,-
Harga Samsung N7100 Galaxy Note II Rp. 7.499.000,- 0.00
Harga Samsung i5700 Spica 0.00 Rp. 900.000,-
Harga Samsung B5330 Galaxy Chat Rp. 1.250.000,- 0.00
Harga Samsung SGH-B200 0.00 Rp. 250.000,-
Harga Samsung N8000 Galaxy Note 10.1 Rp. 6.799.000,- 0.00
Harga Samsung I8530 Galaxy Beam Rp. 4.875.000,- 0.00
Harga Samsung I8160 Galaxy Ace 2 Rp. 2.650.000,- 0.00
Harga Samsung S7500 Galaxy Ace Plus Rp. 2.175.000,- Rp. 1.800.000,-
Harga Samsung S6802 Galaxy Ace Duos Rp. 1.900.000,- Rp. 1.550.000,-
Harga Samsung S6102 Galaxy Y Duos Rp. 1.425.000,- Rp. 1.150.000,-
Harga Samsung Galaxy Tab 7.7 32Gb Rp. 5.350.000,- 0.00
Harga Samsung Galaxy Tab 2 7.0 Rp. 3.350.000,- 0.00
Harga Samsung Galaxy Tab 2 10.1 Rp. 4.700.000,- 0.00
Harga Samsung S6500 Galaxy Mini 2 Rp. 1.700.000,- Rp. 1.400.000,-
Harga Samsung I9300 Galaxy S III Rp. 6.300.000,- Rp. 5.550.000,-
Harga Samsung B6520 0.00 Rp. 700.000,-
Harga Samsung SCH-R351 Pinger 0.00 Rp. 300.000,-
Harga Samsung S5570 Galaxy Mini 0.00 Rp. 925.000,-
Harga Samsung C3350 Xcover 2 Rp. 850.000,- Rp. 650.000,-
Harga Samsung C3312 Champ Duos Rp. 675.000,- Rp. 525.000,-
Harga Samsung S5300 Galaxy Pocket Rp. 1.075.000,- Rp. 850.000,-
Harga Samsung Galaxy S Advance Rp. 3.300.000,- Rp. 2.725.000,-
Harga Samsung S8300 0.00 Rp. 1.025.000,-
Harga Samsung Wave575 0.00 Rp. 800.000,-
Harga Samsung Omnia II 0.00 Rp. 1.150.000,-
Harga Samsung Galaxy Tab 0.00 Rp. 2.650.000,-
Harga Samsung Galaxy Gio 0.00 Rp. 1.200.000,-
Harga Samsung E1195 Rp. 280.000,- Rp. 200.000,-
Harga Samsung S8003 0.00 Rp. 900.000,-
Harga Samsung B3210 Corby TXT 0.00 Rp. 425.000,-
Harga Samsung E2120 0.00 Rp. 200.000,-
Harga Samsung i8910HD 0.00 Rp. 1.800.000,-
Harga Samsung Galaxy S 0.00 Rp. 2.250.000,-
Harga Samsung S5830 Galaxy Ace Rp. 2.050.000,- Rp. 1.550.000,-
Harga Samsung S5620 Monte 0.00 Rp. 650.000,-
Harga Samsung i550W 0.00 Rp. 500.000,-
Harga Samsung SGH-U800 Soul b 0.00 Rp. 500.000,-
Harga Samsung SGH-G810 0.00 Rp. 500.000,-
Harga Samsung Extreme 0.00 Rp. 375.000,-
Harga Samsung E200 0.00 Rp. 250.000,-
Harga Samsung i8510 0.00 Rp. 925.000,-
Harga Samsung i900 Omnia 0.00 Rp. 1.000.000,-
Harga Samsung B3410 WiFi 0.00 Rp. 650.000,-
Harga Samsung B7320 Omnia Pro 0.00 Rp. 700.000,-
Harga Samsung C3300K Champ Rp. 500.000,- Rp. 300.000,-
Harga Samsung M200 0.00 Rp. 275.000,-
Harga Samsung Chat 322 0.00 Rp. 400.000,-
Harga Samsung E2652W Duos 0.00 Rp. 600.000,-
Harga Samsung B7510 Galaxy Pro 0.00 Rp. 1.300.000,-
Harga Samsung S5670 Galaxy Fit 0.00 Rp. 1.100.000,-
Harga Samsung Corby II S3850 0.00 Rp. 550.000,-
Harga Samsung Galaxy Tab 10.1 3G Rp. 5.050.000,- 0.00
Harga Samsung Galaxy Tab WiFi Rp. 2.950.000,- 0.00
Harga Samsung SCH-W139 Rp. 600.000,- Rp. 375.000,-
Harga Samsung Galaxy S WiFi 5.0 Rp. 1.900.000,- 0.00
Harga Samsung Galaxy Tab 8.9 3G Rp. 4.900.000,- 0.00
Harga Samsung S5233 0.00 Rp. 625.000,-
Harga Samsung Galaxy S II Rp. 4.900.000,- Rp. 3.700.000,-
Harga Samsung E1182 Rp. 280.000,- Rp. 175.000,-
Harga Samsung E3322 Rp. 500.000,- Rp. 350.000,-
Harga Samsung i9023 Nexus S 0.00 Rp. 2.400.000,-
Harga Samsung S3653 Corby 0.00 Rp. 400.000,-
Harga Samsung i5510 Calisto 0.00 Rp. 1.125.000,-
Harga Samsung GT-S5333 Pietro 0.00 Rp. 900.000,-
Harga Samsung i5503 (Galaxy 5) 0.00 Rp. 750.000,-
Harga Samsung S8500 Wave 0.00 Rp. 2.500.000,-
Harga Samsung S8530 Wave II 0.00 Rp. 1.250.000,-
Harga Samsung C6625 0.00 Rp. 550.000,-
Harga Samsung S8003 Jet 0.00 Rp. 900.000,-
Harga Samsung E1160 0.00 Rp. 175.000,-